Contoh Pengalaman Pribadi yang Mengesankan dan Menyenangkan [update 2019]
August 24, 2019
Edit
Pengalaman
Pribadi - Assalamu’alaikum wr.wb. Perkenalkan nama saya Roudlotul Ulum. Saya
berasal dari Lumajang tapi SMA saya di Surabaya.
Hobi saya
memasak dan mendengarkan lagu. Saya orangnya terkenal cuek di kampus katanya
sih pendiem, padahal menurutku nggak juga hehe...
Pengalaman Pribadi di MEC
Pengalaman Pribadi di MEC |
Nah disini saya
akan menceritakan sedikit tentang pengalaman saya di MEC.
Awal Mula Mengenal MEC
Awalnya saya gak berkeinginan untuk meneruskan
pendidikan, namun guru BP menawarkan untuk melanjutkan kuliah di MEC. Beliau cerita
panjang lebar tentang MEC, dan kebetulan sekali guru saya sendiri adalah alumni
dari MEC.
Dari cerita
yang disampaikan, disitu saya langsung tertarik dengan MEC. Kemudian akhirnya
saya dan temen saya ikut tes di cabang yang berada di bendul mrisi.
Kami berdua
berjuang agar bisa lolos dalam tes awal ini. Segala persyaratan sudah kami
penuhi restu orang tua pun sudah.
Waktu berjalan
hari ke hari. Guru saya mengaarkan bahwa kami bisa mengikuti tes selanjutnya.
Disitu saya sangat senang sekali.
Akhirnya kami
berdua mengikuti tes langsung di MEC pusat di Jl. Jambangan No.70. disitu kami
diuji kembali dengan tes yang kedua. Disitu kami di tes mulai dari interview
sampai tes tulis.
Awalnya saya
bingung kenapa pertanyaan yang diberikan aneh, mulai dari tentang pacaran
pokoknya pertanyaannya sekitar itu. Tapi alhamdulillah semuanya berjalan dengan
lancar.
Hasil yang memuaskan
Setelah
menunggu sekitar 2 bulanan hasil tes. Akhirnya tiba pada tanggal 19 Juni admin
di grup mengirimkan file data nama anak yang lolos.
Disitu saya
sangat deg-degan (hehehe) dengan hasilnya, setelah saya buka filenya mulai dari
no 1 sampai 150 an nama saya tidak tercantum.
Disitu saya
pasrah dengan hasilnya, ternyata nama saya ada di no 156. Wah rasanya senang
sekali ketika namaku tercantum disitu. Dari 400 an anak yang mendaftar hanya
170 an yang diterima. Bersyukur sekali rasanya bisa ketrima.
Awal masuk di MEC
Pertama saya
tes disitu saya gak tau kalau kampusnya ya disitu. Awalnya saya mikir ini
kampus tapi kok gini ya?
Tapi saya tidak
memperdulikan masalah itu. Pertama kali saya masuk banyak anak yang berasal
darimluar kota bahkan ada yang dari luar pulau.
Saya disitu
merasa asing, biasalah ya kan belum kenalan :D pertama kali saya dapat kamar
Khodijah, disitu kamarnya besar, namun anaknya juga iagak banyak.
Asrama Putri
terdiri dari tiga kamar yaitu kamar fatimah, aisyah dan khodijah. Setiap kamar
memiliki mentor masing-masing pada saat itu mentor saya bernama mbk Ningrum dan
mbk Dhila.
Kami setiap
harinya dibimbing mereka. Hari berganti hari akhirnya satu persatu kami mulai
kenalan. Pertama saya kenal dengan anak palembang namanya tuh Nabila, anaknya
tinggi dan cantik.
Dan disitu juga
saya kenalan sama sepupu dari guru saya yang kebetulan juga ketrima di MEC
biasa
dipanggil Ulik berasal dari gresik.
Pengalaman Pribadi di Masa MOPD
Di awal aja
MOPD saja kami diajarkan sedikit ilmu setiap harinya. Kami berkenalan dengan
dosen-dosen dan staff yang ada di MEC. Banyak permainan juga yang kami
dapatkan. Dan disitu juga kami tambah mengenal satu sama lain.
Pengalaman Pribadi di Akademik
Saya diterima
di jurusan kuliner. Awalnya saya minatnya di Managemen Zakat, berhubungan itu
khusus laki-laki jadi saya milih ke prodi kuliner.
Di kuliner saya
banyak mendapatkan ilmu tentang memasak, dimana mulai dari cara memotong yang
benar dan membuat resep sendiri.
Itu tantangan
bagi saya karena di rumah masaknya beda sekali dengan apa yang diajarkan. Tapi
seru juga sih di kuliner karena juga sesuai hobi saya.
Pengalaman Pribadi di Asrama
Nah ini yang
paling saya suka karena disini diwajibkan untuk sholat sunah serta puasa senin
kamis juga diwajibkan. Kenapa saya suka karena dari dulu saya sangat jarang
yang namanya sholat dhuha dan sholat tahajjud bahkan gak pernah.
Saya sangat
bersyukur bisa di MEC karena disini alhamdulillah ibadah saya teratur.
Cara
berpakaiannyapun menutup seluruh tubuh bagi yang akhwat. Banyak sekali ilmu
agama yang kami diterima di MEC.
Pengalaman Pribadi di Entrepreneur
Entrepreneur
itu kasarnya jualan. Dimana kita diajari kemandirian untuk mencari uang sendiri
dan
bagaimana bisa membeli kebutuhan pribadi tanpa bantuan orang lain.
Nah disini kami
diajari mandiri dengan kegiatan entrepreneur. Kami berjalan antar desa sekitar
kampus dan bagaimana caranya agar jualan kita bisa laku banyak.
Setiap anak
juga mempunyai target entrepreneur misalnya sebulan bisa menghasilkan
Rp.250.000,- Nanti hasil yang kita dapatkan ditabungkan dan dikembalikan saat
lulus nanti.
Hikmah dari
entrepreneur sendiri saya bisa mendapatkan uang hasil keringat sendiri dan saya
juga bisa ke masjid Al-Akbar jalan kaki.
Seru sekali deh
pokoknya disini juga saya merasakan pahitnya jualan kita ditolak. Bahkan ada
juga orang yang baik hati mau memborong dagangan saya.
Entrepreneur ini juga Melatih
Mental, Mengajarkan kita bagaimana sulitnya mencari uang, Menganjarkan kita
untuk selalu bersyukur, bisa mendapatkan banyak kenalan, melatih kita untung
pandai berbicara dengan orang lain, Memperkenalkan kita akan dunia luar dan masih banyak lagi.
Pengalaman Pribadi di Tilawati
Kegiatan kami habis Sholat maghrib yaitu Ngaji Tilawati.
Awalnya saya bingung kenapa yang diajarkan beda dengan dulu saya waktu kecil,
disini menggunakan buku khusus “Tilawati” beda dengan iqra’.
Pelajaran disini kita menggunakan nada waktu mengaji misalnya
lagu rost. Disini juga mempelajari mahrajul huruf dan tajwid lebih mendalam
lagi.
Kami dibagi menjadi 3 kelas (akhwat. setiap kelas juga ada
gurunya masing-masing. Disini juga saya bisa membaca al-qur’an lebih tepat
lagi.
Pengalaman Pribadi di Diniyah
Kegiatan satu ini adalah dimana kita diajari ilmu agama mulai
dari Fiqih ibadah, akhlak, fiqih muamalah dan ilmu tauhid. Kami disini diajari
oleh dosen tingkat S1 dan S2.
Kami belajar mulai dari ba’da isya’ sampai jam setengah
sembilan. Setelah itu kami belajar mandiri mengerjakan tugas-tugas sampai jam
22:00. Setelah itu kami diwajibkan untuk masuk asrama dan istirahat.
Namun, kami tidak langsung istirahat karena ada kewajiban
yang harus disetorkan besok, yakni hafalan juz 30 yang disetorkan tiap kelas
masing-masing.
Ini adalah sebuah tantangan yang harus saya taklukkan. Dulu
pernah sih hafalan tapi Cuma surat pendek saja, tapi disini semua santri harus
hafal 30 juz tanpa terkecuali.
Awalnya saya kesulitan menghafal namun saya terus berusaha
dan yakin, alhasil akhirnya dikit demi sedikit saya bisa menghafal suratnya.
Nah itu cerita sedikit tentang pengalaman saya di MEC, ini
adalah bukan kampus biasa dimana disini saya bisa belajar mandiri dan
mendekatkan diri kepada Allah swt.
Salah satu yang paling saya kesankan, akhirnya saya bisa
sholat tepat waktu tanpa harus mengulur waktu lagi.
Sekian dan terimakasih mohon maaf jika ada kata-kata yang
kurang paham.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
TERIMA KASIH MEC