-->

HIDUP GELISAH KARENA KURANG BERSYUKUR

Lupa dengan 99 yang ada, karena mencari 1 yang hilang!!!


Bersyukur
Bersyukur - Ada sebuh cerita seorang Raja yang sedang termenung melihat taman yang ada didepan istananya yang sangat luas.

Ia gelisah karena tak pernah merasakan ketenangan dan sulit sekali menemukan kebahagiaan.

Kesehatannya mulai menurun karena ia mulai susah tidur karena banyaknya pikiran yang mengganggu.

Padahal selama ini ia tidur didalam kamar yang mewah dan menggunakan kasur yang empuk.

Ditengah lamunannya,
sang Raja melihat seorang tukang kebun yang sedang bekerja sambil tertawa.

Sering kali pada waktu ia datang selalu dengan senyuman dan setiap pulang dengan keceriaan yang mendalam.
Padahal gajinya sangat pas-pasan dan rumahnya begitu sederhana.

Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya.

Saat dia pulang keluarganya telah menunggu dengan hidangan makanan seadanya dan keluarga kecil ini pun makan dengan bahagia.

Raja pun heran melihat orang ini.

Ia memanggil penasihatnya yg bijak dan bertanya:
“Hai penasihatku, telah lama aku hidup ditengah kegelisahan, padahal aku memiliki segalanya.Tapi ..., aku sungguh heran melihat tukang kebun itu.
Tak pernah tampak kesedihan di wajahnya.
Kadang-kadang ia tertidur di bawah rindangnya pohon,
seperti tak ada beban dalam hidupnya;  padahal ia tidak memiliki apa-apa !”

Si penasihat yg bijak tersenyum dan berkata,
“Semuanya ditentukan dengan resep 99".

"Bila tukang kebun itu terkena resep ini, maka hidupnya akan gelisah dan ia tidak akan bisa tidur.”

“Apa yang kau maksud dengan resep 99 ?”
tanya Raja.

“Besok malam perintahkan prajurit untuk mengantarkan hadiah kepadanya. Sediakan satu kotak uang dan tulislah 100 dinar. Tetapi isi kotak hanya dengan 99 dinar. "

Raja mengikuti saran penasihatnya.

Ketika gelap, tentara mengetuk pintu rumah tukang kebun dengan hadiah.

Tukang kebun membuka pintu rumahnya dan terkejut melihat tentara itu membawa kotak hadiah.

"Ini hadiah raja untukmu," kata prajurit itu.

"Ya, beri terima kasih kepada raja," jawab tukang kebun, senang melihat kotak dengan 100 dinar. Belum pernah dia punya banyak uang.
Ia segera membawa masuk kotak itu dan menghitungnya bersama keluarga.

... Namun ...
Menariknya, jumlah uang di dalam kotak itu hanya 99 dinar.
Dia pun menghitung ulang lagi, ulang lagi.., tapi tetap jumlahnya 99.

Dia yakin, pasti ada 1 uang yang jatuh. Dia pun mulai mencari-cari di sekitar pintu, tapi tak menemukan apa-apa. Akhirnya dia mencoba untuk menelusuri sepanjang jalan menuju istana. Semalaman ia mencari tapi tetap tidak menemukan apa-apa.
Matahari mulai terbit, raja dan para penasihatnya menunggu tukang kebun ini.
0Tak berapa lama dia datang dengan wajah yang masam dan merengut.

Raja pun kaget dan bertanya pada penasihatnya, “Apa yang terjadi? Tak biasanya ia datang dengan wajah seperti ini !”

Penasihat raja menjawab,
“Duhai Raja, begitulah kehidupan. Kita memiliki banyak hal namun kita mencari yang tidak kita miliki.

Orang ini menerima 99 dinar gratis, tetapi sibuk mencari 1 dinar yang hilang. "
Jadi....,
Munculnya kegelisahan hati karena .....
kita sibuk mencari sesuatu yang tidak kita miliki,
... sementara ....
kita tidak pernah mensyukuri 99 anugerah yang kita miliki.

Dan sang Raja pun
terhenyak dan sadar akan kesalahan nya.

Ya....benar.
Inilah jawaban atas kegelisahan ku selama ini... kata Raja

"AKU KURANG MENSYUKURI... SEGALA ANUGERAH YANG SUDAH KU TERIMA SAMPAI SAAT INI !"

Raja pun gembira dan menjadi bahagia
karena sudah menerima jawaban atas kegelisahan nya selama ini.


Kisah ini memberi pelajaran yang sangat berharga
bahwa .....
nikmat ... kebaikan Allah telah dicurahkan begitu banyak kepada kita,
...... namun ....
seringkali banyak diantara kita masih saja sibuk mencari...mencari...dan...mencari... menanti ....menanti..dan... menanti....sesuatu yang belum tentu ada

......sehingga....

kita lupa MENSYUKURI dengan apa yang sudah kita terima dan kita miliki


Hargai apa yang kita Miliki SAAT INI.
KEBAHAGIAAN tidak akan pernah datang kepada mereka yang tidak pernah BERSYUKUR

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel